Sabun Pencuci Muka

Kulit wajah saya termasuk jenis kulit berminyak sehingga konsekuensinya, berjerawat. Saya mulai berjerawat ketika puber , yaitu sekitar SMP Kelas 2. Akhir SMA, jerawat saya sudah mulai berkurang tapi yang jadi masalah adalah bekasnya. Kulit saya pun tidak terlalu oily . Ketika kuliah, saya di sebuah kota berudara dingin sehingga kadang muka saya malah kering. Dari awal puber hingga kuliah, saya sudah mencoba berbagai macam sabun utamanya sabun yang katanya untuk kulit berjerawat. worked? not really.

*well, prolognya kebanyakan ini 😀 *

Kemudian, sekitar tingkat 2 akhir saya akhirnya ke sebuah beauty center untuk “mengobati” kulit saya khususnya bekas jerawat. Saya cuma dikasi krim pagi, krim malam, toner dan tirai (sunblock) tetapi tidak diberi pencuci muka. Katanya sih yang penting cocok. Saya ingat teman saya menggunakan sabun bayi untuk mukanya karena kulit bayi cukup sensitif , jadi sabunnya pasti “lebih hati-hati”. Dulu waktu jerawatan, saya pernah mencoba but it doesn’t work.Ternyata berbarengan dengan merawat kulit muka menggunakan krim2an dari beauty center tersebut, sabun bayi cocok untuk saya.

Saya menggunakan sabun bayi ini bahkan sampai saya bekerja. Setelah 1 tahun bekerja, saya berpikir * pikirannya agak norak, nyeleh atau aneh kali ya* busyet, udah kerja sabunnya masih sabun anak-anak, bayi pula. ga gaya nih ah. Kemudian saya mencoba sabun muka lain *ini sabun remaja sih* karena kata teman saya, sabun ini produk johnson&johnson yang juga memproduksi sabun bayi. Jadi intinya, beralihnya perlahan-lahan. Tetapi, muka saya rasanya kurang bersih dari minyak. Waktu menggunakan sabun bayi, muka saya terasa lebih bersih dari minyak, keset dan halus. Selain itu, ketika menggunakan sabun wajah remaja ini, muka saya lebih rewel, lebih berminyak, lebih jerawatan dan lebih kotor. Saya berpikir, apakah karena Jakarta lebih berpolusi, lingkungan kerja yang kurang mendukung, penggunakan kosmetik dan penggunaan tirai. Atau karena tirai yang sekarang lebih oily?

Dari teman saya dan info di internet, saya mengetahui bahwa tea tree oil ternyata juga digunakan sebagai antiseptik, obat jerawat (tepatnya mengeringkan dan membuat jerawat kempes) dan berbagai fungsi lainnya. Selain itu, aspirin juga berfungsi mengeringkan jerawat. Akhirnya dengan berbekal ilmu itu, saya mengganti pencuci muka saya dengan produk yang mengandung tea tree. Muka saya lebih kesat dibanding ketika menggunakan sabun remaja tersebut tetapi kalah kesat dibanding sabun bayi. Tidak terlalu kesat tetapi membuat muka saya kering bahkan memerah *ga tau ini tanda peradangan atau bukan* sehingga muka saya terlihat kusam dan berkelupas. Jerawat saya juga masih betah-betah aja di muka. Akhirnya saya mencoba menggunakan aspirin seperti yang pernah dikatakan teman saya . Saya menggunakan aspirin yang dicampur dengan tea tree oil dan lidah buaya. Katanya, aspirin dan tea tree saja bisa membuat kulit kering sehingga sebaiknya dicampur dengan madu atau lidah buaya. Namun karena punya pengalaman buruk dengan madu, saya menggunakan lidah buaya.  Saya hanya mengaplikasikannya pada jerawat saja, tidak seluruh wajah karena kebetulan muka saya tidak terlalu oily . Saya juga hampir setiap malam mengolesi tea tree pada jerawat saya. Lumayan kering, tetapi berbekas >.< *well, actually muka saya hobi mengoleksi bekas2 * Mengenai sabun, saya akhirnya memutuskan untuk kembali ke sabun bayi. Selain lebih bersih, muka saya *moga2* seperti kulit bayi dan tetap awet muda :p Terbukti, muka saya lebih cocok dengan sabun bayi. Lebih murah, lebih bersih :))

Moral dari cerita ini adalah : Gunakan pencuci muka yang memang terbukti cocok dengan kulit anda 😀

Selain bercerita mengenai pengalaman saya dengan pencuci muka, saya juga ingin berbagi hasil investigasi saya ke dokter saya *halah*

1. Jika tidak dibutuhkan, hindari tirai ( sunblock) atau fondation. Sunblock *kebetulan somehow, si sunblock sekarang lebih berminyak* mengandung minyak sehingga membuat kulit lebih berminyak dan menangkap debu.

2. Masalah make up. Biasanya, wanita menghindari make up ketika kulit mereka bermasalah. Kata si dokter, kalau selama ini sudah biasa harusnya ga bermasalah. Paling yang perlu diperhatikan adalah bedak. Ganti bedak menjadi bedak compact biasa *bukan two way cake* atau bahkan bedak tabur.

3. Cuci muka. kalau memang kulit terasa sangat berminyak, boleh saja lebih sering mencuci muka asal jangan sampai kering. Perhatikan juga sabun yang digunakan, harus cocok. Jangan menggunakan air hangat karena dapat memperbesar pori-pori sehingga dapat tersumbat nantinya.

4. Kalau muka lagi jerawatan, respon kita harusnya jangan berlebihan. Karena saking pengen hilangin jerawat, kita menggunakan semua produk yang ditujukan untuk jerawat. Akhirnya produk ini membuang semua minyak yang ada pada kulit akibatnya kulit menjadi kering.

5.  Well, she knows about aspirin masker adn tea tree oil. Awalnya dia agak heran waktu saya mengatakan kadang menggunakan aspirin untuk membantu menghilangkan jerawat. Well, dia bilang memang aspirin itu memang dapat mengeringkan. Dia makin heran ketika saya mengatakan saya menggunakannya bersama tea tree oil karena menurutnya, kedua bahan tersebut berfungsi untuk mengeringkan jerawat dan antiseptik. Namun, kalau digabungkan menjadi suatu campuran yang sangat keras dan bisa mengeringkan kulit. Akibatnya, dapat menimbulkan bekas.  Dia agak lega ketika saya mengatakan bahwa campuran itu hanya saya aplikasikan pada jerawat saya bukan seluruh muka.  Dia berkata, boleh-boleh saja menggunakan aspirin+tea tree oil  jika diaplikasikan hanya pada jerawat *boleh ke seluruh muka jika oily banget* dan sesekali saja.

Moral dari hasil investigasi ini : Don’t be panic when you attacked by pimples. Be careful with the products and prefering products that proven fit with your skin face.

Images were taken from :

http://www.essentialoilindia.com

http://jokosetiyono.blogspot.com

http://3.bp.blogspot.com